Jumat, 03 Agustus 2012

Pagelaran Wayang 5S " Bootcamp OPI" Pagi ini Jum'at tanggal 03 Agustus 2012 acara bootcamp OPI (Operational Performance Improvement) adalah hari ang ke-3, dalam acara tersebut Tim Sosialisasi 5S PJB UP Paiton diberi kesmpatan untuk tampil sosialisasi 5S.

Senin, 18 Juni 2012

Lomba Penyuluhan K3 Tahun 2012

dilaporkan oleh @anjas sebagi dalang, Serangkaian kegiatan lomba K3 di PJB, dalam rangka memperingati bulan K3 tahun 2012 dimulai dari Pembukaan Lomba di PT PJB UP Gresik yang dirangkai dengan Lomba Pemadam Kebakaran, selang beberapa minggu lomba House Keeping 5S yang dilakukan bersama lomba simulasi tanggap darurat, selain itu juga lomba Penyuluhan K3, Lomba Fotographi K3 dan diakhiri dengan lomba cerdas cermat bersamaan deangn penutupan lomba. Saat lomba penyuluhan K3 tahun 2012, PJB UP Paiton sengaja menampilkan Pagelaran Wayang "Goro Goro Mini". Perannya diatur sebagai berikut: Dalang oleh Jaswadi, Bintag Tamu oleh Slamet dan Wawanto dan pengiring atau musisi oleh Marwoto. Lain dari pada peserta yang lain, sosialisasi K3 diberi tema "Dengan pagelaran wayang untuk membumikan 5S menuju UP Paiton always the best". Aturan lomba semua harus dipatuhi seperti waktu yang dibatasi 20 menit, jumlah peserta maksimal 3 orang dan peraturan yang lainya. UP paitn memperoleh urutan tampil yang ke dua. Muncul pertama kali dalam pagelaran adalah Ki Dalang yang berjoget dan diiringin gamelan. Kemudian Ki Dalang duduk dengan memegang wayang gunungan untuk melakukan jejeran yang menceritakan seputar kronologi 5S di PJB. Kemudian dimunculkan Petruk sebagai juru sosialisasi dengan iringan musik lagu "menunggu", disusul adiknya Petruk yaitu Bagong sebagai peserta sosialisasi dengan iringan lagu "bojo loro". Sejenak setelah dialog muncullah dua bintang Tamu yang ulahnya membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal. Sosialisasi dimulai dengan menjelaskan pilar-pilar 5S yaitu Faktor Penggerak, Implementasi dan Dampak dari implementasi. masing-masing pilar dijelaskan secara gamblang yang sesekali diisisipi guyonan segar yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Misalanya saat menjelaskan peran top manajmen dengan bawahannya" slamet dengan gayanya yang khas mengocak penonton dengan kata kata " Nak dhuwur obah trus ngisor gak obah...trus kapan marine?".. kontan disambut tepuk tangan dari penonton. Selain itu juga dijelaskan dengan gamblang tentang kata kunci suksesnya implementasi 5S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan shitsuke. Masing-masing juga disisipi guyonan yang segar. Kemudian dijelaskan juga tentang dampak impelentasi dimaan diambilkan contoh yang paling mudah yaitu UP Paiton perolehan plakat emas Sistim Manajemen Pengamanan (SMP) dan dinobatkannya UP Paiton sebagai pembakit thermal terbaik 2011. Sore hari, kira2 pukul 18:00 WIB, mendapatkan info bahwa Tim Penyuluhan UP Paiton untuk tampil lagi di hadapan Direksi dan Para GM saat penutupan lomba K3. Alhamdulillah pada saat penutupan bulan K3, Tim UP Paiton bisa tampil dihadapan direksi dan para GM dengan lebih memukau karena semua Guyunan bisa ditampilkan secara maksimal. Pada saat pengumuman, Alhamdulillah Tim UP Paiton bisa meraih Juara I dengan skor 1.000 (seribu). Perjalanan yang panjang dari Tahun 2010 (Juara II), Tahun 2011 (Urutan VI) dan baru tahun 2012 (Juara I). Penampilan ini terinspirasi oleh kursus PJB Way di Kaliurang Jogjakarta, dengan pemateri Bpk Ahmad Ramdani Salim, dimana untuk mensukseskan program perusahaan harus menciptakan gerakan perubahan dengan ide otak kanan, yaitu berpikir diluar biasanya. Jadilah format lomba penyuluhan K3 th 2012 dengan menampilkan Pagelaran Wayang. Sekian dan terima kasih.

Minggu, 08 Juni 2008

Kembangkan Sikap Mental Positive, Kunci Sukses K3


Berikut ini adalah tips dari saya agar kita senantiasa taat kepada K3, kita harus sadar bahwa sebenarnya K3 itu adalah kebutuhan bagi kita.

1.Marilah kita kembangkan sikap mental positif terhadap perusahaan yang kita cintai ini mulai dari diri kita sendiri, mulai saat ini dan mulai dari hal yang kecil. Saya yakin sekecil apapun sikap mental positif yang kita kembangkan jika dilakukan banyak orang akan membawa dampak yang baik terhadap perusahaan dan akan menjadi sebuah budaya.
2.Marilah kita sadari bahwa jika terjadi kecelakaan pada diri kita, maka yang menanggung kerugian adalah banyak pihak mulai diri kita sendiri, keluarga kita, lingkungan kita, perusahaan dan pihak lain. Oleh karena itu marilah kita hindari dan jauhi dalam melakukan tindakan tidak aman sekecil apapun.
3.Marilah kita pahami bahwa sistim manajemen K3 sangat bermanfaat bagi kita baik langsung maupun tidak langsung, maka kunci sukses SMK3 tergantung kita sendiri.
4.Marilah kita belajar menerima kritik, saran, usulan, teguran dari orang lain khususnya yang terkait dengan K3 karena hal ini secara tidak langsung mengingatkan kita bahwa manusia terdapat sifat salah dan lupa secara kodrati dan manusia hidup didunia ini hanya sekali.

Semoga bermanfaat, amin.

Ladder Sebagai Tool Kerja

/>Kebutuhan untuk menghasilkan produk yang aman, nyaman dan efektif bagi manusia telah mendorong besarnya perhatian terhadap perkembangan ilmu ergonomi. Ergonomi sebagai ilmu yang mempertimbangkan kemampuan,karakteristik dan keterbatasan manusia dalam proses perancangan produk maupun sistem kerja mulai dipandang sebagai salah satu solusi penting bagi seseorang atau kelompok kerja yang ingin lebih meningkatkan
kesehatan dan kenyamanan kerjanya. Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan para pekerja dan lingkungannya pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas dan performansi kerja. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pada tahun-tahun terakhir ini jumlah peminat dan pemerhati ergonomi mulai tumbuh dengan pesat di Indonesia
Sesuai dengan Permanaker No. 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kontruksi Bangunan Bab IV tentang Tangga dan Tangga Rumah disebutkan bahwa Tangga harus dibuat dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjamin keselematan kerja.
SEBELUM MEMAKAI LADDER
Proses operasi suatu perlalatan terkadang mengalami gangguan, seperti pada ESP Hopper bisa mengalami penyumbatan (plugging). Plugging harus segera diatasi agar proses aliran fly ash dari line ESP Hopper satu ke yang lain lancar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, operator menggunakan alat bantu berupa galah yang dibuat sedemikian rupa dan drum bekas untuk alat keselamatan pada ketinggian. Operator menaiki drum bekas, posisi badan berdiri tegak, kaki diposisikan pada tepi drum, galah dipegang tangan dua dan ujung galah diarahkan ke hole pada ESP Hoper. Galah digerakan vertikal berulang-ulang, terkadang gerakan horizontal. Target yang ingin dicapai adalah gumpalan pada ESP Hopper bisa hancur. Beberapa potensi kecelakaan atau ketidaknyamanan yang akan terjadiu adalah :
1.Posisi kaki pada drum bekas memungkinkan kaki terpeleset karena permukaan drum bekas halus dan tepi drum tidak ada penahan.
2.Untuk memindahkan drum dari posisi hopper satu ke hopper yang lain memerlukan energi lebih.
3.Karena beda ketinggian antara drum bekas dengan tinggi hopper dari lantai masih jauh dari jangkauan operator, maka posisi kepala operator lebih sering menengadah dari pada posisi lurus rata air.
4.Jika posisi berdiri lelah, operator turun dari drum dan istirahat sebentar kemudian naik lagi, sehingga terjadi gerakan naik turun dari
ketinggian ± 80 cm.

MEMBUAT TANGGA
Untuk meminimalkan resiko kecelakaan atau cidera pada pekerjaan mengatasi gangguan di EP Hopper, harus dilakukan pembuatan Tangga sebagai alat bantu kerja yang aman dan nyaman. Untuk merancang Tangga yang aman dan nyaman diperlukan kontruksi tangga harus kuat dan komponen tangga harus mengacu pada kaidah Ergonomi

MERANCANG LADDER
1.Anak Tangga
Untuk mencapai tingkat kenyamanan yang ideal, ukuran lebar anak tangga 20 – 33 cm dan tinggi anak tangga 15 – 18 cm.
2.Kemiringan Tangga
Untuk mendapatkan tangga yang ideal dengan kemiringan 45°, tinggi tangga (y) tidak boleh lebih besar dari panjang tangga (x), maksimal y= x.
3.Pagar dan Pegangan Tangga
Agar pengguna tangga aman dan nyaman, maka tangga harus dilengkapi dengan pagar dan pegangan. Pagar berfungsi agar terhindar dari resiko jatuh sehingga harus dibuat cukup rapat dan tinggi 90 – 100 cm. Tidak terdapat bagian yang tajam sehingga tidak berpotensi menciderai pengguna.
4.Bordes
Untuk memberikan kenyamanan, setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga, (setinggi 1,5 – 2 m) agar dibuatkan bordes (landing) yaitu platform datar yang luas kurang lebih tiga sampai empat langkah sebelum mendaki ke anak tangga berikutnya.
5.Bahan Anti Slip
Bahaya bagi pengguna tangga antara lain tergelincir karena slip. Untuk itu ujung anak tangga agar dibuatkan step nosing, yaitu bagian yang lebih kasar. Bahan dari step nosing antara lain karet, aluminium atau keramik.
6.Pencahayaan
Khususnya pada malam hari, pencahayaan pada area tangga sangat berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan sehingga pengaturan posisi lampu harus menyesuaikan posisi tangga.

SETELAH MEMAKAI LADDER
Untuk mengatasi gangguan pada EP Hopper, operator menggunakan tangga hasil perancangan yang mengacu pada kaidah ergonomi, sehingga tangga bisa digunakan secara optimal. Manfaat setelah menggunakan tangga antara lain :
1.Posisi kaki tertumpu pada anak tangga yang sudah didesain dengan step nosing dan lebar yang mengacu pada lebar ideal sehingga resiko terpeleset bisa diminimalkan.
2.Untuk pindah dari posisi hopper satu ke haopper yang lain, operator tinggal mendorong tangga yang sudah dilengkapi dengan roda sehingga tidak memerlukan tenaga yang ekstra, saat digunakan bekerja roda tangga dilock sehingga posisinya tetap.
3.Karena tinggi tangga sudah disesuaikan dengan tinggi hopper, maka posisi berdiri operator bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kepala tetap pada posisi datar.
4.Jika kondisi lelah, operator cukup menuruni anak tangga dan tidak perlu melompat seperti pada saat menggunakan drum bekas.

Terima kasih semoga bisa bermanfaat