Minggu, 08 Juni 2008

Ladder Sebagai Tool Kerja

/>Kebutuhan untuk menghasilkan produk yang aman, nyaman dan efektif bagi manusia telah mendorong besarnya perhatian terhadap perkembangan ilmu ergonomi. Ergonomi sebagai ilmu yang mempertimbangkan kemampuan,karakteristik dan keterbatasan manusia dalam proses perancangan produk maupun sistem kerja mulai dipandang sebagai salah satu solusi penting bagi seseorang atau kelompok kerja yang ingin lebih meningkatkan
kesehatan dan kenyamanan kerjanya. Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan para pekerja dan lingkungannya pada gilirannya akan meningkatkan produktifitas dan performansi kerja. Hal inilah yang menyebabkan mengapa pada tahun-tahun terakhir ini jumlah peminat dan pemerhati ergonomi mulai tumbuh dengan pesat di Indonesia
Sesuai dengan Permanaker No. 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kontruksi Bangunan Bab IV tentang Tangga dan Tangga Rumah disebutkan bahwa Tangga harus dibuat dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjamin keselematan kerja.
SEBELUM MEMAKAI LADDER
Proses operasi suatu perlalatan terkadang mengalami gangguan, seperti pada ESP Hopper bisa mengalami penyumbatan (plugging). Plugging harus segera diatasi agar proses aliran fly ash dari line ESP Hopper satu ke yang lain lancar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, operator menggunakan alat bantu berupa galah yang dibuat sedemikian rupa dan drum bekas untuk alat keselamatan pada ketinggian. Operator menaiki drum bekas, posisi badan berdiri tegak, kaki diposisikan pada tepi drum, galah dipegang tangan dua dan ujung galah diarahkan ke hole pada ESP Hoper. Galah digerakan vertikal berulang-ulang, terkadang gerakan horizontal. Target yang ingin dicapai adalah gumpalan pada ESP Hopper bisa hancur. Beberapa potensi kecelakaan atau ketidaknyamanan yang akan terjadiu adalah :
1.Posisi kaki pada drum bekas memungkinkan kaki terpeleset karena permukaan drum bekas halus dan tepi drum tidak ada penahan.
2.Untuk memindahkan drum dari posisi hopper satu ke hopper yang lain memerlukan energi lebih.
3.Karena beda ketinggian antara drum bekas dengan tinggi hopper dari lantai masih jauh dari jangkauan operator, maka posisi kepala operator lebih sering menengadah dari pada posisi lurus rata air.
4.Jika posisi berdiri lelah, operator turun dari drum dan istirahat sebentar kemudian naik lagi, sehingga terjadi gerakan naik turun dari
ketinggian ± 80 cm.

MEMBUAT TANGGA
Untuk meminimalkan resiko kecelakaan atau cidera pada pekerjaan mengatasi gangguan di EP Hopper, harus dilakukan pembuatan Tangga sebagai alat bantu kerja yang aman dan nyaman. Untuk merancang Tangga yang aman dan nyaman diperlukan kontruksi tangga harus kuat dan komponen tangga harus mengacu pada kaidah Ergonomi

MERANCANG LADDER
1.Anak Tangga
Untuk mencapai tingkat kenyamanan yang ideal, ukuran lebar anak tangga 20 – 33 cm dan tinggi anak tangga 15 – 18 cm.
2.Kemiringan Tangga
Untuk mendapatkan tangga yang ideal dengan kemiringan 45°, tinggi tangga (y) tidak boleh lebih besar dari panjang tangga (x), maksimal y= x.
3.Pagar dan Pegangan Tangga
Agar pengguna tangga aman dan nyaman, maka tangga harus dilengkapi dengan pagar dan pegangan. Pagar berfungsi agar terhindar dari resiko jatuh sehingga harus dibuat cukup rapat dan tinggi 90 – 100 cm. Tidak terdapat bagian yang tajam sehingga tidak berpotensi menciderai pengguna.
4.Bordes
Untuk memberikan kenyamanan, setiap ketinggian maksimum 12 anak tangga, (setinggi 1,5 – 2 m) agar dibuatkan bordes (landing) yaitu platform datar yang luas kurang lebih tiga sampai empat langkah sebelum mendaki ke anak tangga berikutnya.
5.Bahan Anti Slip
Bahaya bagi pengguna tangga antara lain tergelincir karena slip. Untuk itu ujung anak tangga agar dibuatkan step nosing, yaitu bagian yang lebih kasar. Bahan dari step nosing antara lain karet, aluminium atau keramik.
6.Pencahayaan
Khususnya pada malam hari, pencahayaan pada area tangga sangat berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan sehingga pengaturan posisi lampu harus menyesuaikan posisi tangga.

SETELAH MEMAKAI LADDER
Untuk mengatasi gangguan pada EP Hopper, operator menggunakan tangga hasil perancangan yang mengacu pada kaidah ergonomi, sehingga tangga bisa digunakan secara optimal. Manfaat setelah menggunakan tangga antara lain :
1.Posisi kaki tertumpu pada anak tangga yang sudah didesain dengan step nosing dan lebar yang mengacu pada lebar ideal sehingga resiko terpeleset bisa diminimalkan.
2.Untuk pindah dari posisi hopper satu ke haopper yang lain, operator tinggal mendorong tangga yang sudah dilengkapi dengan roda sehingga tidak memerlukan tenaga yang ekstra, saat digunakan bekerja roda tangga dilock sehingga posisinya tetap.
3.Karena tinggi tangga sudah disesuaikan dengan tinggi hopper, maka posisi berdiri operator bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kepala tetap pada posisi datar.
4.Jika kondisi lelah, operator cukup menuruni anak tangga dan tidak perlu melompat seperti pada saat menggunakan drum bekas.

Terima kasih semoga bisa bermanfaat

Tidak ada komentar: